Biografi Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia
Biografi Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Bernama lengkap Drs. H. Wahyu Sardono atau di kenal sebagai Dono Warkop,
ia dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951, Ia merupakan
anak keempat dari tujuh orang bersaudara. Ia dikenal sebagai Pelawak dari grup komedi Warkop DKI bersama
Kasino dan Indro. Semasa kecil Dono warkop menenyam pendidikan di SD
Negeri 1 kebon dalem kemudian setelah lulus SD ia masuk di SMP negeri 1
Kebon Dalem, 3 tahun pendidikannya di SMP kebon Dalem ia kemudian
melanjutkan pendidikannya di SMA negeri 3 Surakarta dengan mengambil
jurusan Ilmu Sosial (IPS), di SMA ia juga aktif dalam organisasi
sekolah, terbukti bahwa ia berhasil menjadi ketua OSS di sekolahnya
tersebut. Selepas luluas SMA dar SMA negeri 3 Surakarta, Dono wakop pun
berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi
di Jakarta, Ia mengambil Jurusan Ilmu Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Dono warkop juga aktif dalam
organisasi kemahasiswaan seperti Mapala UI.
Setelah lulus dari kampusnya ia juga dipercaya sebagai Asisten Dosen
jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia, di Universitas yang sama Dono juga menjadi Dosen Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diluar aktivitas kampusnya, Dono
warkop juga menjadi penyiar Radio Prambors, dari sinilah yang cikal
bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors.
Grup lawak ini awalnya dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.
Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di
Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian
Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara
pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang
bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng
Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio
Prambors, Temmy Lesanpura.
Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright).
Baca Juga : Biografi Kasino Warkop DKI
Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000.
Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).
Grup lawak ini awalnya dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.
Dono Kasino Indro dalam Warkop DKI |
Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright).
Baca Juga : Biografi Kasino Warkop DKI
Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000.
Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).
Baca juga : Biografi Indro Warkop DKI
Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat.
Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
Dono Warkop DKI ketika berakting dalam Film |
Alm. Dono Meninggal akibat Penyakit Tumor |
Dunia Lawak Tanah Air kembali berduka ketika pada tanggal 30 Desember 2001 Dono warkop menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 01.00 WIB setelah sebelumnya ditinggal pergi oleh personil Warkop DKi yang lainnya Kasino yang meninggal di tahun 1997.
Almarhum Dono warkop meninggal dunia akibat penyakit tumor di bagian bokong dan sudah menjalar menjadi kanker paru-paru stadium akhir, dan menyerang lever, Dono warkop meninggal dengan tenang, disamping sahabatnya, Indrojoyo Kusumonegoro. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Prosesi pemakaman pelawak senior anggota Warkop DKI ini memang benar-benar mengharukan. Ribuan pelayat turut meneteskan air matanya karena tidak kuat menahan kesedihan melihat kepergiannya. Kini Personil Warkop DKI hanya tinggal Indro DKI.
TRADING FOREX ONLINE
BalasHapusPenarikan paling Tercepat
Kamu bisa Trading dengan minimal Deposit Rp. 50.000 mengunakan bank lokal
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kelebihan bertransaksi di DetikTrade
1. Teregulasi di FCA.
2. DetikTrade memberikan Bonus Deposit awal 10%** T&C Applied.
3. Perusahaan berdiri sejak 2017 telah mengalami perubahan platform lengkap dengan fitur2 analis dan teknikal trading.
4. Deposit & Penarikan menggunakan BANK LOKAL BCA, BNI, BRI dan Mandiri.
5. Anda juga dapat uang tambahan dari Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Segera bergabung dan rasakan pengalaman trading yang light, kunjungi website kami DetikTrade
Register below:
☆Join With Us Detik Trade☆
#detiktrade #tradingbinaryoption #options #binaryoption #trading #platformtrading
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
WA : +6287752543745